http://sanartbouitenzorg.blogspot.com/

Subscribe:

Senin, 18 Januari 2010

Bubur Ayam Dan Nasi Uduk Mak nyus...enak tenan


Semua Orang Tahu Bubur Ayam dan Nasi uduk


Semua orang mengenal bubur ayam dan nasi uduk. Makanan ini hampir dipastikan menjadi menu andalan untuk disantap di pagi hari. Tapi menu ini juga cocok untuk disantap di malam hari, apalagi bila udara malam sedang dingin menggigit. Ada sebuah tempat unik di daerah Cikini, tepatnya di lahan parkir Gedung Pasar Hias Rias, berdekatan dengan stasiun Cikini. Warung tersebut adalah warung Bubur Ayam dan Nasi Uduk Hias Rias.
Keunikannya terletak pada meja makannya, ada yang berkaki panjang maupun berkaki pendek untuk para pembeli yang ingin menikmati bubur ayam dengan gaya lesehan. Warung tenda ini setidaknya mampu menampung sekitar 100 pelanggan bahkan lebih . Meja berkaki panjang dapat diisi oleh 4 orang, sedangkan meja berkaki pendek bisa digunakan 4-6 orang. Meja berkaki panjang diletakkan tepat di bawah tenda berukuran 6 x 12 meter, sedangkan meja lesehan diletakkan di pelataran Gedung Hias Rias. Tampilan warungnya yang terbuka membuatnya mirip dengan suasana makan lesehan ala Yogyakarta. Warung ini sendiri didirikan sejak 18 Desember 1997 oleh Ibu Dewi Purma.
Warung yang letaknya berseberangan dengan Gedung Pengadilan Tata Usaha (PTUN) atau berdepanan dengan Restouran Siap Saji yaitu KFC (Kentucky Frichicken )di Jakarta Pusat ini, warung tenda ini  mulai menggelar tendanya  jam 5 sore, tetapi baru aktif melayani pesanan jam 6 sore. Menjelang jam 12 malam, habis atau tidak habis, warung ini pasti tutup.
Menu bubur ayam spesial disajikan dengan mangkok besar. Di bawah bubur diberi kuning telur, dengan topping berupa cakwe, suwiran ayam besar-besar, emping, tongcay, dan hati ampela. Rasanya sangat legit dan gurih, bumbunya juga begitu terasa di lidah. Buburnya sangat kental walaupun sudah lama dihidangkan. Bagi Anda yang doyan pedas atau manis, disediakan juga sambal kacang dan kecap sebagai tambahan menikmati Bubur Ayam Hias Rias. Menu bubur ayam di tempat ini ada banyak variasi, dari bubur ayam ati ampela hingga bubur ayam spesial. Soal harga, cukup dengan Rp12.000 - Rp16.000, Anda dijamin kenyang dan puas.


Sesuai dengan namanya, warung ini juga menyediakan nasi uduk. Hal inilah yang membedakannya dengan warung bubur ayam lain yang ada di sekitar Cikini. Satu-satunya warung yang menyediakan menu bubur ayam plus nasi uduk. Harga nasi uduknya pada kisaran belasan ribu rupiah, tergantung dari menu dan lauk yang Anda pesan. Jangan tanyakan rasanya, sangat legit di lidah. Aroma santannya begitu menyengat, tak heran jika nafsu makan jadi semakin menjadi-jadi. Disajikan dengan piring besar beralaskan daun pisang, nasi uduk ini juga dilengkapi lalapan berupa salada dan mentimun. Sambalnya tersedia dengan dua rasa, yakni sambal terasi dan sambal kacang. Rasanya pun tidak terlalu pedas sehingga cocok untuk semua lidah.
Lauk untuk menemani nasi uduk bisa berupa ayam kampung, cumi, udang, paru, sate, tempe dan tahu. Bahkan bagi penggemar petai, petai mentah dan petai matang pun tersedia. Aneka jus segar maupun minuman botol tanpa soda terasa nikmat sehabis bersantap menu-menu yang disediakan warung ini.
Warung ini ternyata cukup kondang bagi para pelanggan setianya. Bahkan ada pelanggan yang membawanya ke Singapura dan Malaysia untuk dijadikan oleh-oleh. Suasananya yang santai, harga yang terjangkau, dan tentu saja menu-menunya yang nikmat membuat warung ini tak pernah sepi pembeli. Bukan hanya dari kalangan masyarakat awam, pejabat, artis, juga para ekspatriat juga berkunjung ke warung ini. Menjelang makan malam, dapat dipastikan warung ini sudah dipenuhi pembeli.
Setiap malamnya warung ini membutuhkan 40-50 liter beras untuk membuat nasi uduk, dan pada tanggal muda atau week end bisa sampai 40 liter. Untuk bubur ayam diperlukan 20 liter beras setiap malamnya. Sementara itu untuk ayamnya bisa menghabiskan 350 potong per malam.
Dengan kenikmatan yang ditawarkannya, Anda patut mencoba bubur ayam dan nasi uduk di warung tenda unik yang satu ini.


1 komentar:

Posting Komentar